Tim PKM FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo Adakan Penguatan Kapasitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Muhammadiyah Melalui Literasi Deep Learning
![]() |
Upgrading sekolah/ madrasah Muhammadiyah Ponorogo |
Ponorogo, Suara Wengker– Tim Pengabdian masyarakat FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo mengadakan Pengabdian dengan mengambil judul Penguatan Kapasitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Muhammadiyah Melalui Literasi Deep Learning, kegiatan ini dengan tim pengusul Dr. Ana Maghfiroh, M.Pd.B.I (0727118203) Dr. Bambang Harmanto, M.Pd (0023087101), Siti Asiyah, S.Pd., M.Pd (0704017102.(Sabtu, 20/09/2025)
![]() |
Antusias Peserta ikuti kegiatan Upgrading |
Saat di konfirmasi wartawan Dr. Bambang Harmanto, M.Pd ketua Tim PKM FKIP Universitas Muhammadiyah mengatakan bahwa kegiatan ini diadakan dengan latar belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era digital telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Salah satu inovasi yang berkembang pesat dalam bidang teknologi adalah deep learning, bagian dari kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang mampu mengolah data dalam jumlah besar dan menghasilkan prediksi atau keputusan secara otomatis.
" Teknologi ini telah diterapkan dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, untuk mendukung proses pengambilan keputusan, personalisasi pembelajaran, analisis data pendidikan, hingga pengelolaan manajemen sekolah yang lebih efisien dan berbasis data (UNESCO, 2018)."
Dalam konteks ini, kepala sekolah memiliki peran strategis sebagai pemimpin pembelajaran sekaligus agen perubahan di lingkungan sekolah. Kepala sekolah tidak hanya bertugas dalam pengelolaan administratif, tetapi juga menjadi kunci dalam mendorong inovasi dan adaptasi sekolah terhadap perkembangan zaman (Bass, 1990; Northouse, 2021). Oleh karena itu, penting bagi kepala sekolah untuk memiliki pemahaman terhadap tren teknologi yang sedang berkembang, termasuk kemampuan memahami konsep dan potensi pemanfaatan deep learning dalam menunjang proses pendidikan. Jelasnya
Lebih lanjut beliau juga menjelaskan bahwa Sekolah-sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Ponorogo yang berada di bawah koordinasi Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Ponorogo, dengan jumlah 52 lembaga, memiliki peran besar dalam menciptakan sekolah yang unggul dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Namun, tantangan yang dihadapi tidak hanya berkaitan dengan kurikulum dan manajemen pendidikan, tetapi juga kesiapan sumber daya manusia dalam mengadopsi teknologi.
" Hasil pengamatan awal menunjukkan bahwa banyak kepala sekolah Muhammadiyah masih memiliki keterbatasan dalam literasi digital, terutama terkait teknologi canggih seperti kecerdasan buatan dan deep learning. Untuk menjawab tantangan tersebut, diperlukan langkah nyata berupa penguatan kapasitas kepemimpinan kepala sekolah Muhammadiyah melalui peningkatan literasi teknologi, khususnya deep learning. "
Literasi ini tidak dimaksudkan untuk menjadikan kepala sekolah sebagai praktisi teknis, melainkan untuk membekali mereka dengan pemahaman yang cukup tentang bagaimana teknologi ini bekerja, manfaatnya dalam konteks pendidikan, serta bagaimana memposisikan diri sebagai pemimpin visioner di era digital (Goodfellow et al., 2016; Schmidhuber, 2015). Tambahnya
Masih kata Dr. Bambang Harmanto, M.Pd, Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut: Meningkatkan literasi teknologi untuk kepala sekolah Muhammadiyah, khususnya yang berkaitan dengan konsep dasar deep learning. Membekali kepala sekolah dengan wawasan mengenai peran kecerdasan buatan (AI) dan deep learning dalam dunia pendidikan, baik untuk mendukung pembelajaran maupun manajemen sekolah. Mendorong kepala sekolah menjadi pemimpin yang adaptif, visioner, dan berbasis data dalam merumuskan serta mengambil kebijakan sekolah.Menciptakan ruang diskusi dan refleksi strategis terkait transformasi digital dalam ekosistem pendidikan Muhammadiyah, sehingga terbangun kesadaran kolektif akan pentingnya integrasi teknologi dalam kepemimpinan pendidikan.( Tim PKm umpo)