![]() |
Tim Peneliti Universitas Muhammadiyah Ponorogo |
Ponorogo, Suara wengker- Bertempat di ruang meeting Rumah makan Joglo Manis tim peneliti Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang terdiri dari Dr. Ana Maghfiroh, M.Pd., BI, Dr. Sutrisno, M.Pd dan Dr. Bambang Harmanto, M.Pd Adakan Focus Group Discussion Diseminasi hasil penelitian DRPTM tahun 2024, Peneliti menggandeng dinas lingkungan hidup, Kabid dinas pendidikan dasar, tim adiwiyata Kabupaten Ponorog, dan 5 sekolah penerima penghargaan Adiwiyata di berbagai level (SMPN 2 Balong, SMPN 1 Pulung, SMPN 4 Ponorogo, MTsN 1 Ponorogo, dan SDN 1 Mangkujayan).( Selasa,10/12/2024)
Foto bersama peserta Focus Group Discussion dan tim peneliti Universitas Muhammadiyah Ponorogo |
Ketua tim peneliti Universitas Muhammadiyah Ponorogo Dr. Ana Maghfiroh, M.Pd., BI mengatakan Alhamdulillah pada hari ini kita bisa mengadakan Focus Discussion Diseminasi hasil penelitian DRPTM tahun 2024"Eco - Edu: Model Environment-Based Education Sebagai Penguatan Ecoliteracy, Sustainable Awareness Dan Mitigasi Bencana Alam Untuk Pendidikan Remaja"
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep pendidikan lingkungan (ecological education/eco-edu) yang diterapkan di sekolah-sekolah Adiwiyata,menemukan faktor yang mendukung dan hambatan untuk keberlanjutan program, program Eco-Edu berkelanjutan, serta memformulasikan konsep Eco-Edu yang efektif dan berkelanjutan. Jelas Dr. Ana Maghfiroh., M.Pd., BI
Lebih lanjut beliau juga menjelaskan bahwa Implementasi Eco-Edu yang diterapkan di sekolah-sekolah Adiwiyata, Konservasi Air, Pengelolaan Sampah, Konservasi Energi, Penghijauan Sekolah, Penumbuhan habit cinta lingkungan, Proyek P5, Integrasi dalam pembelajaran, penerapan 3R (Reduce, reuse, recycle), sanitasi air,dan inovasi.
Faktor yang membuat program Eco-Edu berkelanjutan adalah Visi Sekolah Hijau, Peran Pemimpin / Kepala Sekolah, Program yang Jelas dan terukur, Kurikulum yang Terintegrasi, Adanya Tim yang Berkelanjutan, Pelibatan Seluruh Komunitas Sekolah, Fasilitas yang mendukung. Tambahnya
Masih kata Dr. Ana Maghfiroh,M.Pd., BI , Tantangan dan Kesulitan dalam Program Eco-Edu adalah Pergantian Kepala Sekolah yang memiliki visi sekolah hijau, Menemukan pola kepemimpinan Kepala sekolah yang mampu menginisiai, menggerakkan SDM, merumuskan misi sekolah hijau, menginspirasi seluruh guru dan siswa.
Oleh karenanya,peneliti menggaris bawahi *pola kepemimpinan transformatif* sebagai faktor terpenting untuk menumbuhkan pemimpin-pemimpin dan tim baru yang bisa melanjutkan program. Membangun mindset seluruh warga sekolah tentang pentingnya program juga tidak kalah penting, Tim pelaksanaan yang well-trained dan Memiliki kreatifitas pengembangan program Pelibatan siswa dan penumbuhan kesadaran dan perilaku yang berkelanjutan,"
Merubah mindset bahwa program sekolah hijau membutuhkan biaya yang mahal, Memiliki rencana kerja jangka pendek, menengah, dan panjang yang applicable dan terukur. Membangun kolaborasi / pelibatan pihakpihak di sekitar, seperti masyarakat, wali murid, stakeholder, Memiliki sistem pengukuran capaian pengajaran.( Tim Peneliti Umpo)