![]() |
Penampilan Reyog Singo Bayi Djoyo Manggolo SMPN 3 Ponorogo |
Ponorogo, Suara Wengker- Bertempat di panggung utama Aloon- Aloon Ponorogo, Reyog Singo Bayi Djoyo Manggolo SMPN 3 Ponorogo tampil dengan sempurna dan mampu hipnotis para penonton pada festival reog remaja ke XXI, Dengan tampilnya Reyog ini membuktikan bahwa SMPN 3 Ponorogo turut melestarikan budaya adiluhung reyog Ponorogo.( Jum'at, 20/06/2025)
![]() |
Kepala SMPN 3 Ponorogo H. Subhan Masruri,S.Pd. M.Pd bersama seluruh tim Reyog Singo Bayi Djoyo Manggolo |
H. Subhan Mashuri,S.Pd. M.Pd kepala SMPN 3 Ponorogo saat di konfirmasi wartawan melalui Waka Humas Mudir Sunani,S.Pd mengatakan bahwa Alhamdulillah pada malam hari ini Group Reyog Singo Bayi Djoyo Manggolo mengikuti Festival Reyog Remaja ke XXI Tahun 2025 di Panggung Utama Aloon- aloon Ponorogo,
Dengan tampilnya Reyog Singo Bayi Djoyo Manggolo ini memiliki harapan baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Harapan Internal kami diantaranya
1. Mengembangkan Bakat dan Minat Siswa: Festival ini menjadi wadah ideal bagi siswa untuk menyalurkan dan mengembangkan bakat mereka dalam seni Reyog. Sekolah berharap partisipasi ini dapat memupuk minat siswa terhadap seni tradisional dan memberikan pengalaman panggung yang berharga.
2. Meningkatkan Solidaritas dan Kerjasama Tim: Persiapan dan penampilan Reyog membutuhkan kerja sama tim yang solid. Sekolah berharap proses ini dapat mempererat kebersamaan antar siswa, melatih mereka untuk bekerja sama, dan membangun rasa tanggung jawab terhadap kelompok.
3. Membentuk Karakter dan Kedisiplinan: Latihan rutin dan komitmen yang diperlukan untuk festival ini dapat membentuk karakter siswa menjadi lebih disiplin, sabar, dan gigih dalam mencapai tujuan.
4. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri: Tampil di hadapan banyak orang di panggung festival dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa, mengatasi demam panggung, dan melatih kemampuan presentasi mereka.
5. Meningkatkan Prestasi Non-Akademik: Partisipasi dan potensi meraih juara dalam festival ini dapat menjadi kebanggaan bagi sekolah dan siswa, serta menjadi indikator keberhasilan dalam pengembangan potensi non-akademik.
Sedangkan Harapan Eksternalnya adalah
1. Memberi pengalaman berharga dalam melestarikan Budaya dan Kesenian Tradisional lokal yang mendunia merupakan harapan paling mendasar. Sekolah berharap dapat berkontribusi aktif dalam melestarikan seni Reyog sebagai warisan budaya Ponorogo, memastikan bahwa generasi muda mengenal dan mencintai kesenian leluhur mereka.
2. Mempromosikan Sekolah: Partisipasi dalam festival bergengsi ini dapat menjadi sarana promosi yang efektif bagi sekolah, menunjukkan komitmen sekolah terhadap pengembangan seni dan budaya, serta menarik minat calon siswa baru.
3. Membangun Jaringan dan Citra Positif: Keterlibatan dalam festival memungkinkan sekolah untuk berinteraksi dengan sekolah lain, seniman, dan komunitas budaya, membangun jaringan yang bermanfaat, serta menciptakan citra positif sekolah di mata masyarakat.
4. Berkontribusi pada Event Daerah secara terus menerus pada FRR tahun mendatang sebagai bagian dari warga sekolah dan masyarakat terus dapat berkontribusi dan menyemarakkan event tahunan daerah, menunjukkan dukungan terhadap kegiatan kebudayaan lokal.
Secara keseluruhan, sekolah berharap partisipasi dalam Festival Reyog Remaja ini tidak hanya sekadar mengikuti lomba, tetapi menjadi pengalaman belajar yang komprehensif bagi siswa, serta bentuk nyata kepedulian sekolah terhadap pelestarian budaya bangsa. Jelas Mudir Sunani,S.Pd
Lebih lanjut beliau juga menjelaskan bahwa Proses berlatih group reyog Singo Bayi Djoyo Manggolo selama 6 bulan dengan jumlah Penari 44 orang ,Pengrawit 40 orang dan bekerja sama dengan sanggar Solah Wetan Kec. Sawoo dibimbing langsung guru seni Budaya Ibu Sri Puji Resminingrum,S.Sn. dan Ibu Nurul Marliyani, S.Pd. Gr. Tambahnya(eSWe)