Feodalisme dalam pendidikan
Oleh Dwi Wahyu Nugroho, S.Pd
Pendidikan adalah usaha sadar yang direncanakan untuk menghasilkan generasi-generasi berkualitas diawali dengan proses pembelajaran, dalam proses iulah diharapkan peserta didik mampu mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Kuaktas suatu bangsa diukur dari mutu dan keberhasilan pendidikannya, melalui pendidikan manusia diasah untuk berpilar logis, rasional, dan kurtis karena berawal dani pendidikan perubahan akan bermula. pendidikan harus berorientasi pada sikap dan cara berpikir kritis serta bebas dari segala tekanan. Namun nyatanya, dalam penerapan sistem pendidikan Indonesia tidak terlepas dari pengaruh feodalisme. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Feodalisme” memiliki arti sistem sosial atau politik yang membenkan kekuasaan besar kepada golongan bangsawan. Adanya budaya feodalisme dalam pendidikan Indonesia mengakibatkan terhambatnya perkembangan para peserta didik, sistem ini menekankan model 'Top Down', kekuasaan berada di atas atau puncak. Lantas mereka yang berada di bawah, harus diam dan tunduk pada yang di atas.
Dalam proses pembelajaran, pemegang kekuasaan di dalam kelas adalah guru. Akibatnya, terbentuklah suatu kebiasaan di mana peserta didik hanya duduk, dengar, dan kerjakan apa yang diperintah guru. Salah seorang pengamat pendidikan, Budi Trikorayanto berpendapat bahwa, sistem pendidikan Indonesia masih kuno dan menganut budaya 'Feodalistik' yaitu budaya yang tidak menghargai kebebasan berpikir dan berpendapat. Hal ini menjadi penyebab pelajar berpikir bahwa guru harus selalu didengar, guru tidak boleh dibantah perkataannya.
Seharusnya, pengajar atau guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu serta merasa paling mengetahui segala kebenaran (teacher centered), pendidikan yang ideal seharusnya menempatkan peserta didik sebagai subjek bukan objek (student centered). Karena, pendidikan yang | Ideal adalah pendidikan yang humanis yaitu dengan menempatkan guru dan Siswa sebagai sesama subjek. Dalam dunia pendidikan, aktivitas belajar menjadi bagian yang tak terpisahkan, bahkan menyadi inti dari kegiatan pendidikan itu sendiri. Beragam definisi dikemukakan para ahli dalam memaknai arti belajar. Belajar dapat dimaknai | sebagai proses interaksi dengan lingkungan. Belajar berarti proses perubahan karena berinteraksi dengan lingkungan. Bisa pula sebagai kegiatan mengeksplorasi, mengalami, mendalami sesuatu, dan — sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut..(bersambung...)