Launching Simas waqfuna tahun 2021
Ponorogo, Suarawengker-Dalam pengelolaan wakaf produktif, data aset dan manajemennya menjadi tuntutan mutlak sehingga akurasi jumlah dan perkembangannya senantiasa dapat terlaporkan dan disampaikan kepada para stakeholder wakaf secara cepat, tepat dan realtime. Kenyataan ini sering diabaikan sehingga silang data tentang aset wakaf dan pengelolaan sering terjadi.
Pemaparan dari tim peneliti Universitas Muhamadiyah PonorogoMerespon kebutuhan para nadzir tentang pengelolaan data yang akurat, Universitas Muhammadiyah Ponorogo lewat Tim Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi yang terdiri dari Dr. Nurul Iman, M.HI., Adi Santoso, MM. dan Edy Kurniawan, MT., turut mengupayakan solusi lewat pengembangan sebuah aplikasi atau sistem bagi nadzir wakaf, yakni Sistem Informasi dan Manajen Aset (SIMAS) Waqfuna. Secara bertahap dan selama tiga tahun, sistem ini dikembangkan dan dibangun dengan mengacu kepada kebutuhual riil para pengguna yang digali melalui serangkain workshop, FGD, dan berbagai kunjungan kepada Lembaga nadzir Ponorogo.
Sistem yang dikembangkan selanjutnya diujicoba di tiga (3) Lembaga nadzir wakaf yakni Majlis Wakaf dan Harta Benda PD Muhammadiyah, Yayasan Wakaf PPWS Ngabar Ponorogo, dan Yayasan Darul Fikri Kauman Ponorogo. Majlis wakaf merupakan represenasi Lembaga nadzir besar dengan hamper 500 lokasi wakaf, Yayasan Wakaf Pondok Ngabar mewakili Lembaga menengah dengan 130 lokase/aset wakaf, dan Yayasan Darul Fikri merupakan representasi dari nadzir kecil dengan aset kurang dari 20 lokasi.
Dekan FAI Unmuh Ponorogo, Ayok Ariyanto pada sambutannya mengucapkan terima kasih terhadap kerjakeras tim yang telah berjibaku selama tiga tahun terakhir untuk membangun Simas Waqfuna ini. Selanjutnya beliau juga berpesan untuk melanjutkan upaya tersebut dengan karya-karya lain yang untuk menyelesaikan problem dan masalah-masalah kemasyarakat dalam berbagai aspeknya.
Launching SIMAS Waqfuna hari ini Selasa 9 Nopember 2021 merupakan tanda selesainya ujicoba sistem pada ketiga Lembaga tersebut, meski masih menyisakan tugas untuk validasi lebih lanjut. Data wakaf yang terus berkembang turut membuka peluang untuk melakukan update data dan melakkukan penambahan. Karenanya, launching Simas ini bukan akhir tetapi awal bagi pengembangan dan manajemen data wakaf produktif dengan mengedepankan transparansi dan akuntabilitas manajemen. Wallahu A’lam.(tim peneliti/SW).