Ponorogo,Suarawengker-Dalam rangka mengembangkan Reyog Ponorogo, Universitas Muhammadiyah Ponorogo berusaha mengambil peran dan tanggung jawab, baik secara langsung maupun tidak. Sebagai tindak lanjut Hibah PTUPT multiyear atas nama Rido Kurnianto, Nurul Iman dan Sigit Dwi Laksana tentang “Implementasi Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Islam Pada Reyog Ponorogo”. pada tahun 2019 telah didapat Penelitian tersebut masih berlangsung pada tahun 2020, dan saat ini memasuki tahun kedua.
Dalam penelitian ini, aspek pendidikan karakter dan nilai-nilai merupakan fokus kajian yang ingin diterapkan dalam tataran praktis pembelajaran Reyog Ponorogo. Dalam Pelestarian dan Pengembangan Reyog Ponorogo, aspek karakter dan nilai memang ditengarai sering terlupakan padahal Reyog merupakan seni yang sarat dengan simbol, instrument, dan ragam tari yang potensial untuk digali maknanya secara filosofis. Hal yang menggembirakan dalam upaya ini adalah bahwa keinginan tersebut direspon baik oleh Ristek Dikti lewat pendanaan atau hibah-hibah terhadap ajuan proposal penelitian tentang Reyog Ponorogo atas nama para dosen Unmuh Ponorogo.
Dalam pelaksanaan penelitian PTUPT oleh pada tahuan 2019, telah dihasilkan modul Pendidikan Karakter pada Reyog Ponorogo dalam bentuk buku dan video modelling terhadap buku modul tersebut. Sebagai kelanjutan luaran tersebut, maka pada tahun 2020 fokus penelitian adalah adanya best practice berkenaan dengan modul dan modelling pembelajaran karakter Reyog Ponorogo.
Workhsop evaluasi modul ini dilaksanakan di Ruang A 102 Universitas Muhammadiyah Ponorogo pada hari Rabu, 16 September 2016, mulai pukul 13.00 sampai dengan selesai. Kegiatan ini merupakan pencermatan terhadap modul yang sudah dihasilkan tim penelitian dalam buku ber-ISBN dan pemberian saran dan kritik bagi penyempurnaan modul tersebut.
Kegiatan workshop dihadiri oleh 15 orang peserta dari pengembang Reyog sekolah/madrasah dan tim peneliti selaku penyusun modul pembelajaran. Dalam acara pembukaan, Dekan Fakultas Agama Islam, Ayok Ariyanto, M.Pd.I. menyampaikan sambutanny. Pada kesempatakan tersebut, Dekan FAI menyampaikan bahwa Universitas Muhammadiyah Ponorogo akan turut mengambil peran dan tanggung jawab bersama dan mengembangkan seni adiluhung Reyog Ponorogo, terutama berkeanaan dengan aspek pendidikan karakter. Peran ini dibuktikan dengan adanya luaran penelitian dosen berkenaan dengan Reyog Ponorogo dalam berbagai bentuknya. Ada HaKI, buku, skenario pementasan, dan bahwan video pentas Reyog santri yang diupload di kanal Youtube.
Kegiatan workshop ini menghasilkan berbagai masukan penting bagi penyempurnaan modul berikutnya, baik berkenaan substansi materi, metode pembelajaran, persiapan mengajar. Hasil perbaikan selanjutnya akan dijadikan bahan bagi best practice pembelajaran karakter Seni Reyog Ponorogo yang akan digelar pada waktu dekat.(Tim Fai Umpo/SW)