🔵 NEWS

Universitas Muhammadiyah Ponorogo dan Universitas Tidar Gelar Pelatihan Peningkatan Keterampilan Penggunaan Teknologi dan Budaya K3 untuk Produktivitas Batik Ciprat Karangpatihan

 

Berita acara serah terima Seperangkat Alat Pengering, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Untuk Batik Ciprat Karang Patihan Balong dengan
Tim PKM UMPO dan UNTIDAR 

Ponorogo — Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) bersama Universitas Tidar (UNTIDAR) menyelenggarakan pelatihan peningkatan keterampilan bagi pengrajin Batik Ciprat Karangpatihan, Desa Karangpatihan, Ponorogo. Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan kuantitas dan produktivitas batik ciprat melalui penerapan teknologi dan budaya keselamatan serta kesehatan kerja (K3). Pelatihan dilaksanakan sebagai bentuk dukungan terhadap pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat, khususnya bagi komunitas penyandang disabilitas yang menjadi penggerak utama produksi batik ciprat.

Penyerahan seperangkat alat pengering, Keselamatan dan kesehatan kerja 

Program pelatihan ini meliputi dua fokus utama. Pertama, peningkatan keterampilan mitra dalam penggunaan alat pengering batik ciprat berbasis tenaga listrik dan teknologi pemasaran berbasis e-commerce. Teknologi ini diharapkan mampu mempercepat proses pengeringan kain, menjaga kualitas warna agar lebih merata, dan mengurangi ketergantungan pada kondisi cuaca. Dengan demikian, kapasitas produksi dapat meningkat secara signifikan, sekaligus menjaga mutu produk yang dihasilkan.

Praktek penggunaan APD oleh tim PKM

Kedua, penguatan kemampuan mitra dalam pemasaran digital melalui penanaman budaya K3. Pemahaman budaya K3 diberikan untuk memastikan setiap proses produksi berjalan aman, efisien, dan berkelanjutan, sehingga kesehatan dan keselamatan para pengrajin tetap terjaga serta demonstrasi jika terjadi bencana dan kecelakaan pada proses produksi batik ciprat.

Kegiatan ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga pada pembangunan kapasitas manajerial dan kesadaran akan pentingnya inovasi dalam menjaga keberlangsungan usaha batik ciprat. Dengan adanya dukungan teknologi dan pemasaran digital, Batik Ciprat Karangpatihan diharapkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Dr. Sri Hartono selaku perwakilan tim peneliti menyampaikan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari komitmen perguruan tinggi dalam memadukan riset, teknologi, dan pemberdayaan masyarakat. "Kami berharap kegiatan yang didanai oleh hibah Kemdiktisaintek 2025 dan teknologi yang diberikan tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kemandirian para pengrajin batik ciprat,” ujarnya.

Sementara itu, Yuliana, Ketua Rumah Harapan Mulya, mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan yang diberikan oleh UMPO dan UNTIDAR. “Batik ciprat bukan hanya produk seni, tetapi juga simbol perjuangan dan kemandirian teman-teman difabel di Karangpatihan. Pelatihan ini menjadi bekal penting untuk memperluas pasar dan menjaga kualitas karya mereka,” tuturnya dengan penuh semangat.

UMPO dan UNTIDAR berkomitmen untuk terus mendorong kolaborasi lintas perguruan tinggi, komunitas, dan pemerintah daerah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif yang inklusif. Pelatihan ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat posisi Batik Ciprat Karangpatihan sebagai produk unggulan yang tidak hanya bernilai seni tinggi, tetapi juga menjadi simbol kemandirian dan pemberdayaan masyarakat.( Tim PKM UMPO dan UNTIDAR)

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image