![]() |
Tim Pengabdian Masyarakat Internasional bersama peserta pelatihan |
Karangpatihan, Ponorogo – Universitas Sebelas Maret (UNS)https://uns.ac.id/id/ ,Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO)https://umpo.ac.id/ Swinburne University of Technology Australia https://www.swinburne.edu.au/ dan Universitas Tidar (UNTIDAR) https://untidar.ac.id/ berkolaborasi mengadakan pelatihan peningkatan keterampilan untuk para pengrajin Batik Ciprat Karangpatihan pada tanggal 3 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan kemitraan masyarakat internasional yang didukung pendanaan Universitas Sebelas Maret tahun 2025. Fokus pelatihan ini adalah penggunaan alat pengering batik ciprat, pengembangan produk fashion, serta strategi pemasaran digital melalui TikTok Shop, yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah produksi dan omzet penjualan Batik Ciprat sebagai salah satu produk unggulan lokal.
![]() |
Kades karangpatihan Balong menerima alat pengering batik ciprat dari tim Pengabdian Masyarakat Internasional |
Pelatihan produksi pakaian ready to wear dari bahan batik ciprat dengan tujuan meningkatkan keterampilan peserta dalam memproduksi pilihan produk siap pakai, untuk dipasarkan melalui media sosial dan marketplace. Kegiatan pelatihan mencakup berbagai tahapan penting, mulai dari desain fashion, pembuatan dan pemotongan pola sesuai ukuran, hingga proses penjahitan. Pelatihan ini, diharapkan para peserta mampu menghasilkan produk pakaian batik ciprat yang menarik dan siap bersaing di pasar digital, sekaligus membuka peluang usaha baru di era ekonomi digital.
![]() |
Pelatihan ini digelar di Balai Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Ponorogo, merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat internasional yang dirancang oleh empat universitas. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis, manajerial pengrajin, serta pemasaran batik ciprat agar mampu bersaing di tengah perkembangan industri kreatif modern. Dr. Evi Gravitiani, ketua program dari UNS., menuturkan, "Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan dampak positif bagi pengrajin batik ciprat di Karangpatihan." Salah satu aspek utama dari pelatihan ini adalah pengenalan teknologi alat pengering batik ciprat. Teknologi tersebut dihadirkan untuk mempercepat proses pengeringan tanpa mengorbankan kualitas dan keindahan batik, serta mengurangi ketergantungan pada kondisi cuaca. Dalam sesi ini, para pengrajin mendapatkan bimbingan langsung dari para ahli Universitas Sebelas Maret mengenai penggunaan dan perawatan alat tersebut.
"Menggunakan alat pengering, proses produksi kami, terutama pada tahap pengeringan, menjadi lebih cepat, hasilnya pun lebih merata, dan kami tidak lagi bergantung pada sinar matahari," ungkap Samuji, salah satu pengrajin batik peserta pelatihan. Selain pelatihan teknis, para pengrajin juga dibekali dengan pengetahuan mengenai strategi pemasaran digital. Dalam sesi yang dipandu oleh dosen dan didampingi oleh Mahasiswa sebagai tim teknis dari Universitas Sebelas Maret (UNS) https://uns.ac.id/id/ ,Swinburne University of Technology Australia, https://www.swinburne.edu.au/ , dan Universitas Tidar (UNTIDAR) https://untidar.ac.id/ , peserta dilatih untuk memanfaatkan media sosial dan platform TikTok Shop guna memperluas pemasaran batik ciprat. Materi pelatihan mencakup pembuatan konten kreatif, pengelolaan akun media sosial, hingga teknik pemasaran online yang efektif.
"Kami berharap melalui pemasaran digital, Batik Ciprat Karangpatihan dapat lebih dikenal luas dan diminati konsumen dari berbagai daerah," kata Aan, salah satu peserta pelatihan.
Pelatihan ini tidak hanya difokuskan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan omzet batik ciprat, tetapi juga diharapkan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Karangpatihan. Penerapan keterampilan baru yang diperoleh, para pengrajin batik diharapkan mampu memperbaiki kualitas hidup mereka melalui peningkatan pendapatan.
"UMPO siap mendukung kegiatan ini dan semoga menjadi program keberlanjutan dari kolaborasi jangka panjang antara Universitas Sebelas Maret (UNS), https://uns.ac.id/id/ , Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) https://umpo.ac.id/ ,Swinburne University of Technology Australia, https://www.swinburne.edu.au/ dan Universitas Tidar (UNTIDAR), https://untidar.ac.id/ dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Karangpatihan khususnya di wilayah Ponorogo," tambah Dr. Sudarno, ketua LPPM UMPO.
Batik Ciprat Karangpatihan bukan sekadar produk kerajinan, tetapi simbol kemandirian, semangat, dan daya juang luar biasa dari para penyandang disabilitas di desa Karangpatihan. Oleh karena itu, pengembangan alat pengering batik yang lebih efisien, perancangan fashion yang adaptif terhadap tren global, serta strategi pemasaran kreatif melalui TikTok Shop merupakan langkah-langkah strategis untuk menjawab tantangan zaman dan memperluas dampak sosial-ekonomi dari batik ciprat.Program ini sejalan dengan semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), serta nilai-nilai tridarma perguruan tinggi.
Dr. Eny Boedi Orbawati ketua LPPM Universitas Tidar menyampaikan “Saya apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terlibat, terutama kepada Universitas Sebelas Maret (UNS), https://uns.ac.id/id/ ,Universitas Muhammadiyah Ponorogo(UMPO), https://umpo.ac.id/, Swinburne University of Technology Australia, https://www.swinburne.edu.au/ , dan Universitas Tidar (UNTIDAR) https://untidar.ac.id/ , pemerintah desa Karangpatihan, komunitas penyandang disabilitas, serta para mahasiswa dan dosen yang telah bekerja secara sinergis. Program ini menjadi bukti bahwa keberlanjutan pengabdian kepada masyarakat sangat mungkin dicapai bila dilakukan secara kolaboratif, lintas budaya, dan berbasis solusi nyata.”
Melalui program ini, diharapkan Batik Ciprat Karangpatihan dapat terus berkembang dan menjadi produk unggulan lokal yang mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.(Tim LPPM/Red)