www.suarawengker.com | Berbagi informasi tentang : Pemerintahan, Pendidikan, Kuliner, Ekonomi, Bisnis, Otomotif, Dewan, info Daerah

COMPUTER ASSISTED LANGUAGE LEARNING (CALL )UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA

 

Di Susun Oleh:Wahyu Setiyani, M.Pd, wahyustiyani0016@gmail.com


Abstrak

     Pemberdayaan sarana dan prasarana dalam pembelajaran bahasa di sekolah harus terus digalakkan . Upaya yang dilakukan sebagai wujud gerakan perubahan untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan.  Salah satu upaya yang dapat digunakan adalah penerapan inovasi pengajaran dan pembelajaran menggunakan bantuan teknologi komputer (CALL). Penerapan CALL dalam pembelajaran Bahasa menjadi pendukung dalam menguasai keterampilan berbicara siswa. Kekonsistenan sistem pengajaran dan pembelajaran berbasis CALL berpotensi sebagai faktor pendukung bagi siswa dalam mengembangkan kemampuan berbicara. Secara umum, siswa maupun guru senang dengan pembelajaran menggunakan bantuan komputer. Hasil penelitian diperoleh data bentuk perencanaan dan proses pelaksanaan pembelajaran sangat efektif, serta perkembangan kemampuan berbicara siswa pada aspek pengetahuan, sikap, dan kompetensi berbahasa siswa dalam memberi perintah, menjawab pertanyaan dan mengungkapkan gagasan meningkat. 

A.PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, sedangkan fungsi dari pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan bertujuan untuk mengembangkan  potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Dari pernyataan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara pendidik dan peserta didik  dalam rangka mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa.

Untuk mengembangkan kemampuan siswa dan membentuk karakter harus ada upaya upaya untuk meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimilki oleh siswa. Diperlukan inovasi dan kreatifitas guru untuk membentuk sikap kreatif, terampil mandiri berakhlak dan memiliki bekal skill yang cukup.  Keprofesionalan guru dalam proses belajar mengajar sangat perlu ditekankan, karena keprofesionalan guru dalam proses belajar mengajar mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Sehingga siswa termotivasi untuk belajar produktif, aktif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan dapat mengembangkan potensi diri dalam memahami materi pelajaran. (Hamalik, 2004:44). Namun realita dalam proses kegiatan belajar mengajar saat ini, hanya beberapa siswa yang betul-betul memperhatikan pelajaran yang diajarkan, sedangkan lainnya asyik dengan mereka sendiri. Namun kita tidak bisa sepenuhnya menunjuk siswa sebagai objek yang pasif, tetapi guru lah yang harus mencoba menerapkan beberapa strategi yang tepat berdasarkan kemampuan, potensi dan kelebihan yang dimilki oleh siswa. 

Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan pada kegiatan belajar mengajar di SLB A Aisyiyah Ponorogo menunjukan bahwa beberapa  siswa mengalami kesulitan dalam belajar dikarenakan proses pembelajarannya masih berlangsung secara konvesional. Pembelajaran konvensional yang dimaksud adalah pembelajaran yang menggunakan media yang tungga yaitu berupa penjelasan guru, uraian kata-kata atau ceramah yang tentunya hal  trsebut  akan kurang memperhatikan kondisi dan prinsip-prinsip pembelajaran efektif dan efisien. Siswa akan merasa cepat bosan dan jenuh dalam mengikuti pembelajaran yang disajikan oleh guru.

 Siswa hanya bisa menghafal sejumlah kata-kata saja tanpa memahami dengan benar sesuatu yang dipelajari dan kemungkinan untuk lupa sangat besar. Hal itu yang menyebabkan hasil belajar siswa masih sangat rendah. Hasil belajar atau kualitas pendidikan yang rendah akibat dari pembelajaran yang berlangsung secara konvensional dengan menggunakan pendekatan ceramah dan tanya jawab mengakibatkan kurangnya motivasi belajar siswa pada saat proses pembelajaran. Dan bagi siswa kondisi lingkungan belajar tersebut  dirasakan sangat kurang menarik. Hasil belajar siswa menunjukkan bahwa  ketuntasan belajar belum memenuhi ketuntasan minimal. Pencapaian nilai 70 sulit diraih, walaupun materi ajar sudah pernah disampaikan oleh guru. 

B.ISI

Dengan diketahuinya karakter peserta didik dan penerapan metode pembelajaran yang tepat, maka langkah selanjutnya adalah membuat perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran adalah sebagai pedoman atau petunjuk bagi guru, serta mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan fungsi dari perencanaan adalah mengorganisasikan dan mengakomodasikan kebutuhan siswa secara spesifik, membantu guru dalam memetakan tujuan yang hendak dicapai.  Dalam perencanaan pembelajaran tersebut diantaranya adalah adanya tujuan pembelajaran, media, langkah langkah pembelajaran, penilaian serta hasil yang diharapkan dan juga rencana tindak lanjut setelah siswa memperoleh pembelajaran.  

Siswa dengan hambatan penglihatan (tunanetra) memiliki keterbatasan atau bahkan ketidakmampuan dalam menerima rangsangan atau informasi dari luar dirinya melalui indera penglihatannya. Penerimaan rangsangan hanya dapat dilakukan melalui pemanfaatan indera-indera lain di luar indera penglihatannya. Namun karena dorongan dan kebutuhan untuk tetap mengenal dunia sekitarnya, siswa dengan hambatan penglihatan menggantikannya dengan indera pendengaran sebagai saluran utama penerima informasi. Gangguan penglihatan yang dialami oleh siswa tunanetra menyebabkan beberapa keterbatasan dan memerlukan kebutuhan khusus dalam pemenuhan kehidupan. Keterbatasan dan kebutuhan khusus tersebut menjadi pertimbangan tersendiri bagi guru untuk menyampaikan informasi dalam mengembangkan  berbicara bagi siswa dengan hambatan penglihatan. Salah  satu hal yang dapat dilakukan untuk mendukung keberhasilan pendidikan untuk siswa tunanetra dalam kegiatan pembelajaran adalah pemilihan  media yang tepat. 

Siswa mendapat tugas tertentu dari guru

Gambar diatas menunjukkan pengalaman siswa ketika mendapatan tugas tertentu dari guru melalui media computer. Dengan menggunakan NVDA yang ada di masing masing masing komputer, siswa tunanetra bisa menyelesaikan tugasnya dengan tepat. Sehingga melalui pengalaman yang diketahui dan interaksi dengan orang lain, siswa tunanetra dapat  mengembangkan kemampuan berbicara menggunakan ragam bahasa dan kosakata. Penyampaian ide dan gagasan dibangun berdasarkan apa yang mereka dengar. Kemudian ide dan gagasan itu muncul saat mereka berbicara. Berbicara merupakan salah satu keterampilan bahasa seseorang. yang digunakan sehari-hari. Berbicara dilakukan sebagai alat komunikasi yang lebih efektif dan memegang peranan penting dalam kehidupan. Sehingga terampil berbicara harus sering mengungkapkan ide gagasan yang sederhana terlebih dahulu. Penguasaan kosakata yang beragam akan mendorongnya memiliki kekayaan Bahasa Ketika berbicara. 

Sehingga sebagai upaya untuk meningkatkan kreatifitas siswa dan kemampuan berbicara pada siswa tunanetra guru menerapkan strategi CALL, Computer Assisted Language Learning. Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, CALL adalah pembelajaran bahasa dengan menggunakan computer. Komputer dapat  mengakomodasikan siswa yang lamban menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat efektif dengan cara lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan (Azhar:2007). Penerapan CALL dalam pembelajaran bahasa  tidak hanya digunakan sebagai alat bantu ajar (teaching aids) saja, melainkan juga berfungsi sebagai sarana presentasi, alat pembantu pembelajaran, penafsir materi yang diajarkan, ataupun sebagai pengukur materi yang dipelajari. Dalam prakteknya, terdapat tiga tahapan pokok yang harus dilaksanakan guru secara runtut dan jelas dalam kegiatan pengajaran bahasa Indonesia yaitu tahap penyajian, latihan, dan aplikasi (Suyanto: 2009).

Tahapan penerapan CALL pada siswa  dilakukan melalui beberapa tahap implementasi yang distilahkan dengan “Bilang di Tiarasi”, yang merupakan akronim dari tahapan-tahapan yang dimulai dengan pembimbingan, melaksanakan secara berulang ulang, mendapatkan pengalaman pribadi, dan terbentuk karakter kreatif yang meningkatkan kemampuan berbicara sehingga siswa memperoleh prestasi.  Penerapan “Bilang di Tiarasi” akan menggerakkan semua elemen sekolah baik guru ataupun siswa. Guru sebagai pembimbing dan siswa sebagai yang dibimbing. Sebelum melaksanakan pembimbingan pada siswa guru mempersiapkan perencanaan pembelajaran. Dan kepala sekolah berperan sebagai kekuatan sentral yang menjadi kekuatan penggerak kehidupan sekolah, yang memiliki peranan sangat besar dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah.

Pengalaman pribadi, dengan mencoba melakukan apa yang diputuskannya dalam mengatasi sebuah permaslahan yang ditemukannya ataupun hal hal baru yang dialaminya akan menjadi solusi atas permasalahan yang dialaminya di kemudian hari. Hal tersebut akan membangun sikap kritis dan mandiri dengan potensi yang dimilikinya. Kendala ataupun hambatan yang ditemui saat melaksanakan tugas tersebut akan menjadi good experience. Yang didalamnya ada temuan temuan baru sebagai solusi. Sikap kreatif akan terbentuk ketika proses menemukan solusi dengan permaslahan yang dihadapi. Bahkan bisa jadi tidak saja kreatif  dalam diri siswa namun juga akan muncul sikap bernalar kritis, dalam penggunaan computer sebagai media pembelajaran, yang akan mengalir seiring mereka menyelesaikan tugas tugasnya. Pembentukan karakter pada siswa akan melekat dan akan menjadi pembiasaan dimanapun mereka berada. Hal tersebut merupakan sebuah prestasi yang mencerminkan nilai nilai yang terkandung  dalam Profil Pelajar Pancasila yaitu kreatif. Kebiasaan pada siswa yang dilakukan berulang ulang akan mengarahkan  siswa untuk memperoleh kosakata baru baik dalam kualitas maupun kuantitas. 

siswa tunanetra sedang membaca cerpen di sela sela kegiatan belajar

  Gambar diatas menunjukkan bahwa mereka familiar dengan komputer, menggunakan computer sebagai alat bantu untuk meningkatkan pengetahuannya. Tidak saja membaca materi pelajaran yang sudah disiapkan oleh guru, namun juga berbagai cerita dan referensi referensi pengetahuan lainnya. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa teknologi komputer sangat membantu proses belajar siswa tunanetra. Peningkatan keterampilan berbicara siswa akan terbangun karena kebiasaan mereka menyimak berbagai informasi melalui komputer. Kebiasaan membaca teks bicara akan mendorong siswa untuk memiliki kosakata yang beragam berdasarkan informasi yang diperolehnya. Kosakata yang diperolehnya akan berkembang saat mereka menggunakannya dalam penuangan ide ataupun gagasan yang disampaikan baik dalam bentuk teks maupun lisan. Menyampaikan ide atau gagasan kepada orang lain dalam bentuk lisan merupakan bentuk dari keterampilan berbicara. Trampil menggunakan bahasa baik secara tulis maupun lisan merupakan sebuah prestasi bagi seseorang, yang hal tersebut sudah melalui suatu proses.


C.PENUTUP

Berdasarkan uraian tersebut diatas, bahwa penerapan CALL dalam pembelajaran bagi siswa dengan hambatan penglihatan di SLB A Aisyiyah Ponorogo tidak terlepas dari komponen-komponen berikut, yakni: kurikulum, sarana dan prasarana yang ada yakni teknologi informasi dan komunikasi yang mencakup hardware dan software didalamnya, SDM (guru), dan yang paling penting adalah siswa yang menjadi sasaran dari penerapan CALL. Berdasarkan hal ini, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan CALL dalam pembelajaran dapat membentuk karakter kreatif pada siswa dan mampu meningkatkan keterampilan berbicara. Strategi CALL adalah sebagai salah satu metode yang bisa digunakan dalam pembelajaran siswa tunanetra. Dapat membentuk karakter kreatif dan meningkatkan kemampuan berbicara. Terbentuknya karakter kreatif dan meningkatnya kemampuan berbicara merupakan sebuah prestasi bagi setiap siswa. 

DAFTAR PUSTAKA

Azhar A. 2007. Media Pembelajaran.Jakarta:Raja Ravindo

Brown, H. D. (1994). Teaching by Principles: An Interactive Approach to Language 

Pedagogy. New Jersey: Prentice Hall Regents. 

Chapelle, A. C. (2001). Computer Applications in Second Language Acquisition: Foundations for Teaching, Testing, and Research. New York: Cambridge University Press 

Egbert, J. L., dan Hanson-Smith, E. (1999). CALL Environments: Research, Practice, and Critical Issues. Virginia: Teachers of English to Speakers of Other Language, Inc. (TESOL)

Elaine B. Johnson. 2007. Contextual teaching and learning: Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Mizan Learning Center (MLC). Bandung.

Gasong, Dina. Model Pembelajaran Konstruktivistik sebagai Alternative Mengatasi Masalah Pembelajaran. 13 November 2007. www.gerejatoraja.com/download.

Gunawan, H. 2017. Pendidikan Karakter (Konsep dan Implementasi). Bandung: Alfabeta

Hamalik. 2004. Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hendarman dan Rohanim, 2018. Kepala Sekolah Manajer (Teori dan Praktek). Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Hendarman.2019.Pendidikan Karakter Era Milenial.Bandung:PTRemaja Rosdakarya

Parera. 2010. Media pendidikan pengertian pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 

Pardiyono. 2006. Bahasa Inggris: Communicative Teaching. Yogyakarta: ANDI.

Sanaky, N. 2009. Berbagai pendekatan dalam proses belajar dan mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Sutjihati Somantri.2006. Psikologi Anak Luar Biasa, Bandung: PT Refika Aditama

Suyanto, K. K. E. (2009). English For Young Learners (Cetakan Ketiga). Jakarta: Bumi Aksara.

Tarigan, Henry Guntur .2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung: Angkasa.


Penulis adalah Kepala Sekolah SLB A Aisyiyah Ponorogo. Juara Nasioanal KS Inspiratif Tahun 2020, Juara Nasional KS Inspiratif 2022, Agen Penguatan Karakter Kemendikbud Ristek

Dibaca :


Name

Bansos,1,Beri6,2,Berita,1312,Berita.kodim,15,Bisnis,66,Bupati,1,daerah,3,desa,5,Dewan,32,Ekonomi,50,Giat,217,kabupaten,1,Kasus,9,kodim,1,Kriminal,3,Kuliner,7,Laka - Lantas,4,Nasional,1,Otomotif,151,Pembangunan,80,pemerintah,545,pemerintah Ponorogo,12,pemerintah Ponorogo giat,1,Pemerintahan,213,Pendidikan,975,pendidikan giat,2,pendidikan pemerintah,2,pendidikan pemerintah Ponorogo,1,pendidikan ponorogo,1,Pertanian,1,Peternakan,1,Polisi,2,politik,2,polr8,1,Polres,1158,Polres Ponorogo,1,Polri,1345,polri pemerintah Ponorogo pendidikan giat,1,Polri-TNI,24,Polwan,1,Ponorogo,576,Ponorogo giat,1,ponorogo pemerintah,1,Ponorogo pendidikan,6,PTSL,1,Sosial,3,TNI,303,TNI-Polri,140,Ucapan,310,Utama,2,Wisata,26,
ltr
item
Suara Wengker: COMPUTER ASSISTED LANGUAGE LEARNING (CALL )UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA
COMPUTER ASSISTED LANGUAGE LEARNING (CALL )UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy8rlYzeeWzAvJi6r_OW6m0_WzEB_l_P8OhfcUZM2YtrhCy2gunZkpljq-4xhCzrfTKFsdHjuxe0ezDjJGyTApcyq_9LlQfmDr9j1uZdyEttoz8sXCF0zKjYXB9GKkc8Mjh5z2nRRZQEMGpeK9dKaxJt0PuXzGHJ6zXNqZp6hAG6ZE2TisHd1yJUUUJ6Y/s320/IMG_20240820_142810.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy8rlYzeeWzAvJi6r_OW6m0_WzEB_l_P8OhfcUZM2YtrhCy2gunZkpljq-4xhCzrfTKFsdHjuxe0ezDjJGyTApcyq_9LlQfmDr9j1uZdyEttoz8sXCF0zKjYXB9GKkc8Mjh5z2nRRZQEMGpeK9dKaxJt0PuXzGHJ6zXNqZp6hAG6ZE2TisHd1yJUUUJ6Y/s72-c/IMG_20240820_142810.jpg
Suara Wengker
https://www.suarawengker.com/2024/08/computer-assisted-language-learning.html
https://www.suarawengker.com/
https://www.suarawengker.com/
https://www.suarawengker.com/2024/08/computer-assisted-language-learning.html
true
8364970414724867657
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy