Grebeg Tutup Suro 2025, Pemerintah Kecamatan Kauman Awali Dengan Sima'an Al-Quran
![]() |
Toni Khristiawan, S.STP., M.Si camat Kauman Ponorogo |
Kauman, Suara wengker- Pemerintah Kecamatan Kauman adakan Grebeg Tutup Suro yang di awali dengan Sima'an Al-Quran dan di adakan di pendopo kecamatan Kauman, kegiatan grebeg Tutup Suro di mulai hari Jumat tanggal 18 hingga hari sabtu tanggal 26 juli 2025, kegiatan tersebut di antaranya adalah Sima'an Al-Quran, street music jadul, kejuaraan memanah dan berkuda, ritual malam, ziarah makam, reog bantarangin, istighosah, buceng porak, Bedol Pusoko, gajah- Gajahan ,wayang kulit, jaranan thek, malam budaya dan terakhir kirab budaya pada hari Sabtu 26 juli 2025.( Jumat, 18/07/2025)
![]() |
Rangkaian acara Grebeg Tutup Suro 2025 |
Saat di konfirmasi wartawan camat Kauman Toni Khristiawan, S.STP., M.Si mengatakan bahwa Alhamdulillah pada hari ini kita awali rangkaian acara Grebeg tutup suro 2025 dengan mengadakan Semaan Al-Quran yang di adakan di pendopo kecamatan Kauman Ponorogo,
" Dengan adanya Sima'an Al-Quran ini semoga memberikan spirit motivasi, spirit spiritual, spirit kekuatan kesehatan kepada kita semua sehingga acara bisa berjalan dengan lancar,"
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh lintas sektoral yang ada baik dari dinas, desa, perwakilan dan organisasi keagamaan. Jelas Toni
Lebih lanjut beliau juga berharap agar agenda grebeg suro ini bisa menjadi kalender atau agenda kabupaten Ponorogo yang dapat memberikan suguhan kepada masyarakat dan bisa mendatangkan wisatawan- wisatawan di kabupaten Ponorogo, Serta bisa membangkitkan perekonomian masyarakat lewat UMKM selama pergelaran kegiatan,
" Kegiatan grebeg tutup suro ini merupakan kegiatan besar, mari kita dukung bersama- sama dengan menjaga ketentraman, ketertiban dan menjadi tuan rumah yang baik, bagi para pendatang mari kita manfaatkan moment ini untuk mengembangkan kebudayaan lokal kabupaten Ponorogo khususnya di kawasan bantarangin, sekaligus kita manfaatkan untuk mengembangkan UMKM yang kita miliki,"
Dan untuk kirab budaya pada tanggal 26 juli nanti kami harapkan untuk tidak menggunakan sound horeg untuk menjaga keselamatan baik keselamatan peserta dan masyarakat, dan untuk menghormati masyarakat yang di lalui kirab maka forkopimca sepakat untuk tidak menggunakan sound horeg dengan slogan Meriah tidak harus horeeg, Tambahnya(eSWe)