![]() |
Wakil menteri pendidikan Fajar Riza Ul Haq pada pelatihan instruktur MPKSDI wilayah barat |
Ponorogo, Suara Wengker- Bertempat di gedung rektorat lantai 4 Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Pimpinan wilayah Muhammadiyah Jawa Timur adakan Pelatihan instruktur MPKSDI Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani(MPKSDI)2025 wilayah barat yang berlangsung selama 3 hari dari Jum'at 18- Ahad 20 April 2025.(Jum'at,18/04/2024)
![]() |
Sambutan Dr. Ridho Kurnianto, M.Ag |
Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo Dr. Ridho Kurnianto, M.Ag mengucapkan selamat datang di Umpo the reog university. Perlu di ketahui Kita akan membangun satu lahan hibah di desa nglayang kampung reog dan riset Muhammadiyah, Pembangunan itu kita sudah mendapatkan dukungan oleh anggota dewan,
"Mudah- mudahan peserta pelatihan instruktur di kampus Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dan lulus semuanya."
Kami mohon maaf selama pelatihan ada kekurangan baik tempat atau suasana yang mungkin tidak cocok dan kurang berkenan kami mohon maaf yang sebesar besarnya. Jelas Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo
![]() |
Pemberian golden tiket kepada SMA SMK di kabupaten Ponorogo |
Masih kata Dr Ridho Kurnianto, M.Ag, Universitas Muhammadiyah Ponorogo sudah meluncurkan beasiswa 1000 mahasiswa dan sudah kita launching hari kamis kemarin, kita adakan beasiswa Ini karena di Ponorogo banyak siswa pintar namun kurang beruntung,
"Kita ada beasiswa orang tua asuh, LAZISMU, KIP reguler dan pada acara ini kita melibatkan mitra sekolah yang berkontribusi dan bekerja sama, ada program Tahfidzul Qur'an, di tahun ini mahasiswa wajib hafal 1 juz, Bapak ibu dosen juga harus di uji hafalan Al-Qurannya ." Tambahnya
Ketua MPKSDI PWM JATIM Moh. Mudzakkir, M.A., Ph.D mengatakan pada kegiatan ini kami mengundang 13 perwakilan PDM di wilayah Mataraman, kami ucapkan banyak trimakasih atas
Peran bapak- bapak PWM JATIM yang telah memberi support sejak awal untuk mengadakan pelatihan di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
" Kami juga berterimakasih kepada rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo terkait kaderisasi yang unik, tentu masih ingat dengan adanya kader kintilan yang di populerkan am Fahrudin tahun 60an yang menggema sampai sekarang, ada juga sebuah buku yang di tulis mas Anam yang berjudul ngenger dengan kaderisasi yang bersifat mengabdi, ada juga kader balikan, misalnya di kampus ada banyak dosen yang punya hubungan secara kultural dan kemudian hilang jalannya dan tidak aktif di Muhammadiyah dan ada celah lewat perkumpulan dosen dan akhirnya kembali ke muhammadiyah." Jelas Mudzakir
Ada model kaderisasi yang perlu kita pelajari, Bagaiman kontek kaderisasi di daerah masing-masing, cara apa yang kita susun dengan baik karena era sudah berubah,
"Kami mengharapkan dengan pelatihan ini kami mohon kerjasamanya PDM untuk mengingat kan jika MPKSDI di daerah terkesan sepi sepi saja." Tambahnya
Khoirul Abduh dari PWM JATIM mengatakan bahwa adanya Baitul Arqom di universitas Muhammadiyah sangat penting untuk kader Muhammadiyah, Kegiatan ini sangat penting salah satunya pelatihan instruktur MPKSDI ini adalah kawah Candra dimuka untuk pengkaderan Muhammadiyah, Untuk kekuatan dasar adalah pengkaderisasi,
"kompetensi yang harus di miliki oleh Kader Muhammadiyah diantaranya Akademisi intelektual, Kepemimpinan, Keberagaman,MPKSDI harus punya data base kader kader Muhammadiyah sehingga kaderisasi tertata dengan baik dan bisa menghasilkan kader militant." Jelas Khoirul Abduh
Wakil menteri pendidikan Fajar Riza Ul Haq yang juga ketua LKKS PP Muhammadiyah mengatakan bahwa Peta SDM Kita di ruang publik tidak merata,
"Diaspora kader sedang terjadi tidak by desain karena individuasi atau jalan masing masing, Diaspora banyak yang jadi bupati ,wamen, jadi politisi kita harus ada konsolidasi by desain." Jelas Fajar Riza Ul Haq
Lebih lanjut beliau juga menjelaskan Tantangan kepemimpinan dunia adalah bagaimana kita memimpin perubahan di dunia yang selalu berubah, karena tantangan yang terus berubah-ubah, salah satu musuh inovasi adalah terlalu nyaman di formula sebelumnya ,
"Mengelola organisasi kita harus mengikuti perjuangan KH Ahmad Dahlan , Peran Muhammadiyah dengan Filosofi garam ( tidak terlihat tapi terasa).kader kita dorong ke ruang publik Tampa menonjolkan kita Muhammadiyah." Tambahnya.(eSWe)