PONOROGO – Sejumlah wartawan dari berbagai media online di Ponorogo resmi membentuk Aliansi Media Online (AMO) Kabupaten Ponorogo pada awal 2025. Organisasi ini hadir sebagai wadah bagi jurnalis yang memiliki visi dan misi dalam memperjuangkan kepentingan publik melalui jurnalisme yang independen, kritis, dan bertanggung jawab.
Ketua AMO Kabupaten Ponorogo, Nanang Rianto, menegaskan bahwa AMO lahir untuk memastikan media tetap menjadi pilar keempat demokrasi yang mampu menjalankan fungsi kontrol sosial. Salah satu fokus utama aliansi ini adalah mengawal pelayanan publik agar berjalan transparan, akuntabel, dan tidak diskriminatif.
"Kami melihat masih banyak keluhan masyarakat tentang pelayanan publik yang rumit dan tidak efisien. Sering kali warga bingung harus mengadu ke mana, akhirnya hanya bisa pasrah. AMO hadir untuk menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah, memastikan setiap keluhan mendapat respons yang layak," ujar Nanang Rianto.
Menjaga Independensi, Mengawal Kebijakan Publik
Nanang menegaskan bahwa AMO tidak berposisi sebagai oposisi pemerintah, melainkan sebagai mitra yang konstruktif. Pihaknya akan mengapresiasi kebijakan yang benar-benar berpihak kepada masyarakat, tetapi tidak akan ragu mengkritik jika ada kebijakan yang dinilai merugikan kepentingan publik.
"Kami tidak anti terhadap kebijakan pemerintah. Justru, kami ingin memastikan kebijakan yang diambil benar-benar memberikan manfaat nyata. Media harus tetap independen, tidak boleh hanya menjadi alat propaganda atau kepentingan kelompok tertentu," tambahnya.
Sebagai organisasi yang berbasis jurnalisme, AMO berkomitmen membangun kemitraan dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, DPRD, OPD, hingga pemerintah kecamatan dan desa. Dengan begitu, pengawasan terhadap kebijakan publik dapat dilakukan lebih efektif, sehingga pelayanan kepada masyarakat semakin baik.
Peran Media dalam Membangun Kepercayaan Publik
Nanang menyoroti pentingnya membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap media. Menurutnya, jurnalisme yang berkualitas harus berbasis data, mengedepankan keberimbangan, serta tidak mudah terpengaruh kepentingan politik atau ekonomi.
"Kami ingin mengembalikan kepercayaan publik terhadap media. Jangan sampai media hanya menjadi alat kepentingan segelintir orang. AMO akan bekerja dengan standar jurnalistik yang tinggi, menjaga integritas, dan tetap berpihak kepada kebenaran serta kepentingan masyarakat luas," tegasnya.
Dengan hadirnya Aliansi Media Online Ponorogo, diharapkan media dapat semakin berperan dalam mengawal kebijakan publik, menekan birokrasi agar lebih transparan, serta memastikan setiap warga mendapatkan pelayanan yang adil dan berkualitas.
"AMO bukan sekadar organisasi, tetapi gerakan untuk menjadikan media sebagai pilar utama dalam membangun Ponorogo yang lebih baik," tutup Nanang.
