Ayub Dwi Anggoro, M.Si., Ph.D Dekan Fisip Umpo bersama Prof. Dr. Ahmad Puad bin Mat Som Dean social aplied faculty Unisza Malaysia |
Ponorogo, Suara wengker- FISIP UMPO Semakin menyala, kata- kata yang lagi trending saat ini patut di ungkapkan untuk gebrakan FISIP GO INTERNASIONAL yang di lakukan oleh Ayub Dwi Anggoro, Ph.D dekan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang baru baru ini adakan MOA antara FISIP UMPO dengan perguruan tinggi di Malaysia yaitu Universiti Sultan Zaenal Abidin dan Universiti Malaysia Kelantan di Malaysia.(Kamis, 06/06/2024)
Saat di konfirmasi wartawan Ayub Dwi Anggoro, M.Si Ph.D dekan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Muhammadiyah menjelaskan bahwa Program go Internasional Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Muhammadiyah Ponorogo ini berkolaborasi dengan badan penjaminan mutu institusi Universitas Muhammadiyah Ponorogo,
"Kegiatan ini dalam rangka mempersiapkan re-akreditasi program studi yang ada di Universitas Muhammadiyah Ponorogo khususnya yang ada di Fisip yaitu prodi ilmu komunikasi untuk menjadi unggul ,
Dengan program Go Internasional ini diharapkan mampu memenuhi item- item yang di standar kan oleh kementerian riset pendidikan tinggi dalam rangkaian pemenuhan akreditasi unggul. Jelas Ayub Dwi Anggoro
Masih kata Ayub Dwi Anggoro, M.Si., Ph.D, Dengan adanya program Fisip go Internasional ini kami berharap para mahasiswa FISIP khusunya di prodi ilmu komunikasi mampu untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan tersebut karena akan menambah banyak pengalaman, meningkatkan softskill dan menjadi portofolio yang kuat,yang menarik dan sebagai penciri ketika nanti mahasiswa sudah lulus dari fisip khususnya prodi ilmu komunikasi,
"Ada beberapa program yang di selenggarakan antara universitas kedua negara di antaranya meliputi :
1- Mobility student berkredit , kita akan memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan mahasiswa terkonversi ke dalam SKS sehingga tidak akan menggangu jadwal kelulusan mahasiswa,
2- Kolaborasi riset dan pengabdian yang akan di lakukan oleh kedua negara Indonesia dan Malaysia,
3- Internasional conference
4- Visiting Professor,
5- dan kegiatan magang industri." tambah Ayub Dwi Anggoro (eSWe)