Ponorogo, SW,-Babadan, Warga dukuh Tampo Desa Trisono Kecamatan Babadan Ponorogo pada Minggu sekira pukul 08.30 wib, Sabtu (20/03/2021) di gegerkan dengan penemuan mayat di saluran air/drainase persawahan.
Pertama kali korban di temukan salah satu warga bernama Hartoyo dukuh Sendang desa Trisono Babadan Ponorogo saat hendak pergi ke sawah mengetahui korban sudah dalam keadaan terlentang di saluran air/drainase persawahan milik korban.
Mengetahui hal tersebut saudara Hartoyo memanggil saudara Amrul untuk menolong korban. Namun saat ditolong ternyata korban sudah meninggal dunia. Selanjutnya saudara Hartoyo dan Amrul meminta bantuan kepada warga sekitar dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Babadan.
Mendapati laporan dari masyarakat adanya penemuan mayat tersebut, anggota piket Polsek Babadan dan Bhabinkamtibmas desa Trisono dipimpin langsung Kapolsek Babadan IPTU Yudi Kristiawan, S.H., M.H. segera mendatangi TKP yang di maksud yaitu area persawahan turut bumi dukuh Tampo Desa Trisono Kecamatan Babadan Ponorogo.
Di ketahui korban bernama Mujiono, 52 tahun, pekerjaan tani, islam, alamat dusun Tampo 2 Rt. 13 Rw. 38 desa Trisono Kecamatan Babadan kabupaten Ponorogo.
Dengan kejadian tersebut Polsek Babadan menghubungi unit kesehatan dan identifikasi TKP Polres Ponorogo untuk melakukan visum dan identifikasi korban.
Dari hasil pemeriksaan, korban memakai kaos panjang warna cream, memakai trening warna biru, keluar lendir/air liur diduga karena serangan jantung.
Kapolsek Babadan IPTU Yudi Kristiawan, S.H., M.H. membenarkan penemuan tersebut dan saat ini sudah di serahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.
“Dari hasil pemeriksaan tidak ada tanda-tanda penganiayaan, di duga karena serangan jantung. Karena berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, bahwa korban memiliki riwayat sakit jantung dan hypertensi” kata Kapolsek.
(BY)